5 Hiburan Murah Dan Menyenangkan Untuk Si Kecil

5 Hiburan Murah Dan Menyenangkan Untuk Si KecilPara Orang Tua yang terhormat, di masa pandemi COVID-19 saat itu, tidak mudah bagi orang tua untuk menawarkan aktivitas menyenangkan kepada anak-anaknya. Pasalnya, kondisi pandemi mengharuskan kita memberikan perhatian khusus dalam menerapkan protokol kesehatan bagi si kecil di tempat umum. Juga bagi bayi dan anak kecil yang belum bisa menggunakan masker dengan baik.

5 Hiburan Murah Dan Menyenangkan Untuk Si Kecil

5 Hiburan Murah Dan Menyenangkan Untuk Si Kecil

atpsanmarino – Belajar dan bermain di rumah adalah pilihan terbaik untuk melindungi anak tercinta. Namun, bayi dan balita memerlukan sedikit hiburan yang dapat mengembangkan kemampuan motorik halus dan kasar. Jika diperhatikan, ada juga hiburan anak murah dan gratis yang bisa kita tawarkan untuk si kecil di rumah. Nah, inilah 5 hiburan anak murah dan menghibur yang juga disukai balita saya dan sebagian besar anak kecil lainnya.

1. Ondel Ondel
“Eh, eh, mbru,” kata anak saya yang berusia 1,5 tahun sambil menunjuk ke pintu depan. Samar-samar terdengar suara musik Gambang Kromong. Oh, ternyata Ondel sayangku ingin segera melihat Ondel berjalan melewati rumah.

Iya mami, bayiku suka sekali dengan Ondel-Ondel. Ketika kami melewati rumah itu, kami berdiri di sana sebentar, bergoyang-goyang, dan memberinya sejumlah uang. Ondel Ondel juga mengantarkan beberapa bunga kertas krep untuk si kecil. Kalau Gambang Kromong bernyanyi dari pengeras suara yang didorong-dorong, rombongan Ondel-Ondel mungkin lewat rumah kami dua atau tiga kali sehari.

Pada bulan Maret 2021, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria melarang Ondel Ondel sebagai pertunjukan jalanan dan ini sebagai bentuk apresiasi terhadap budaya Betawi. Saat saya masih kecil, satu-satunya saat saya bisa merasakan ondel-ondel adalah saat teman-teman mengadakan khitanan, pesta pernikahan, dan parade budaya di DKI Jakarta.

Ondel-ondel merupakan salah satu bentuk seni pertunjukan khas Betawi yang sering ditampilkan pada festival-festival rakyat. Ondel-Ondel seolah-olah berperan sebagai nenek moyang atau nenek moyang yang selalu menjaga anak cucunya atau penduduk suatu desa.

Ondel-ondel merupakan boneka berukuran besar dengan tinggi sekitar 2,5dan diameter ± 80 cm. Terbuat dari anyaman bambu dan dipersiapkan agar mudah dibawa dari dalam. Wajahnya berupa topeng atau disamarkan dengan rambut ijuk. Wajah Ondel-Ondel laki-laki biasanya dicat merah, sedangkan perempuan dicat putih. Bentuk pertunjukan ini mempunyai banyak kesamaan dengan daerah lain.

Namun, yang saya perhatikan selama kurang lebih 2 tahun ini kita sering menjumpai seniman ondel-ondel jalanan maupun di pemukiman warga. Kalau dipikir-pikir, kegiatan jalan-jalan dengan Ondel Ondel ini terkesan kurang menghormati budaya Betawi, namun bagusnya juga bisa menjadi ajang penyampaian pendidikan seni Betawi kepada anak-anak yang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah.

2. Hiburan anak yang murah dan ceria, topeng monyet
Anak bungsu saya juga menyukai hiburan ini. “Paket pertunjukan” biasanya terdiri dari kera-kera yang mengendarai sepeda motor kecil di atas panggung dan menggunakan payung kecil sambil mendengarkan musik. Namun tayangan ini tidak hanya lucu tapi juga menyedihkan karena kita harus melihat monyet-monyet kecil dirantai oleh pemiliknya dan digunakan untuk mencari uang.

Topeng monyet adalah Kesenian tradisional yang dikenal di berbagai daerah di Indonesia. Pertunjukan topeng monyet juga terjadi di India, Pakistan, Thailand, Vietnam, Cina, Kamboja, Jepang dan Korea. Dalam jenis seni ini, seorang pawang mengajarkan monyetnya untuk melakukan berbagai aktivitas yang meniru perilaku manusia, seperti mengenakan pakaian, berdandan, dan berbelanja. Monyet yang digunakan di Indonesia biasanya termasuk dalam spesies Macaca Fascicularis atau dikenal juga dengan sebutan pemakan kepiting atau monyet ekor panjang.

Baca Juga : Aneka Alat Musik Modern

Kera-kera yang melakukan atraksi ini diiringi oleh musik yang dimainkan oleh satu orang atau lebih . Alat musik yang dimainkan biasanya berupa gendang kecil yang dimainkan dengan satu tangan sedangkan tangan lainnya memegang dawai kera. Pertunjukan ini dimainkan dari satu tempat ke tempat lain di pemukiman penduduk. Penontonnya sebagian besar terdiri dari anak-anak. Inilah sebabnya kedatangan rombongan kera bertopeng ini selalu disambut baik oleh anak-anak. Keceriaan anak-anak tersebut menjadi sumber pendapatan kelompok topeng monyet. Uang warga Saweran menjadi sumber penghasilan mereka untuk menghidupi keluarga.

Pada tahun 2014, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperkenalkan kebijakan Jakarta bebas masker monyet. Hal ini terjadi karena adanya pelanggaran terhadap UU Konservasi Alam dan UU Peternakan dan Kesehatan Hewan. Meski begitu, pertunjukan topeng monyet merupakan salah satu bentuk eksploitasi terhadap hewan. Pertunjukan tersebut dinilai berpotensi menularkan penyakit dari hewan ke manusia dan sebaliknya (zoonosis).

Namun entah kenapa atraksi topeng monyet masih bisa kita saksikan di lingkungan sekitar rumah hampir setiap akhir pekan. Musik pengiring topeng monyet dari dalam rumah langsung membuat anak-anak dan tetangga saya tertarik melihatnya. Karena mematuhi protokol kesehatan, kami hanya melihatnya dari teras rumah.

Hiburan Si Kecil

3. Badut
Pertunjukan badut sudah terkenal sejak kecil, terutama saat saya bersekolah di TMII, Monas, Ancol dan Ragunan. Namun, saat ini sangat mudah untuk menyaksikan aksi badut dari teras rumah. Ya, badut kini tidak hanya bisa ditemukan di taman hiburan atau acara ulang tahun, tapi juga di jalanan. Mereka biasanya tampil dengan kostum Doraemon, Marsha, Upin/Ipin, Hello Kitty, dll. sambil mengusung sound system portable yang memutar lagu.

Badut jalanan melambaikan tangan dan mengangkat ember untuk meminta uang. Mereka berjalan-jalan di sekitar desa atau di jalan utama dan memberikan hiburan bagi anak-anak kecil, terutama anak kecil saya. Terkadang kita merasa iba dalam hati ketika melihat badut bernyanyi sambil menggendong anaknya.

4. Kentongan Banyumasan
Ini hiburan populer cukup mengejutkanku. Biasanya saya suka menonton pertunjukan Kentongan ini ketika pulang ke kota Purwokerto di Banyumas, Jawa Tengah. Namun tahun lalu, sekelompok seniman Banyumasan asal Kentongan lewat di rumah saya di kawasan Pejaten, Jakarta, kawasan tempat saya tinggal.

Tentunya akan langsung menarik perhatian si kecil dan ia pun ingin segera melihatnya. Musiknya meriah dan dihasilkan oleh seperangkat alat musik bambu dan beberapa alat musik perkusi tambahan. Permainannya mampu menghasilkan melodi yang indah. Saat ini lagu-lagu populer sering dimainkan oleh grup Kentongan. Jika Anda memberikan sedikit uang kembalian, si kecil akan menonton dengan penuh kegembiraan sambil menari-nari kecil sambil mendengarkan alunan musik Kentongan. Hiburan anak yang murah banget kan?

5. Pemeriksaan kereta api atau kereta listrik (KRL)
Pertunjukan terakhir ini merupakan pertunjukan gratis dan hanya dapat dihadiri jika keluar rumah. Kami senang mengajak anak-anak menyaksikan kereta/KRL lewat karena rumah kami dekat dengan jalur kereta api antara stasiun Pasar Minggu Baru dan Stasiun Pasar Minggu. Saat ada waktu luang di pagi atau sore hari, saya menyempatkan diri untuk menggendong si kecil di dalam kereta dorong berpelindung hujan bening untuk menyaksikan KRL melintas.

Si kecil sangat menyukai kereta api/KRL. Hobinya adalah menonton video kereta api di YouTube. Agar tidak terlalu lama menonton video kereta api, sebaiknya ajak anak-anak untuk menonton langsung kereta/KRL ya Orang Tua. “Dan, dan, dan,” kata anak yang lebih muda sambil berjalan menuju trotoar dekat rel kereta. Kami mencari jarak aman dari trotoar agar si kecil bisa menikmati perjalanan KRL mudik.